TEMPO.CO, Jakarta -Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat sebesar 10 poin ke posisi Rp 14.045 dibandingkan sebelumnya Rp 14.055 per dolar AS, pada Jumat sore, 11 Januari 2019.
BACA: Rupiah Menguat di Pasar Spot ke Level 14.048 per Dolar AS
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan dolar AS masih terbebani oleh sikap The Fed yang diekspektasikan mengambil langkah tidak terburu-buru dalam menaikkan suku bunganya. "Dolar AS melemah akibat kebijakan Federal Reserve atau the Fed yang 'dovish' pada tahun ini," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga menyampaikan kesuksesan dalam negosiasi perdagangannya dengan Cina. "Membaiknya hubungan dagang kedua itu mendorong minat pasar terhadap aset beresiko berlanjut dan menopang mata uang rupiah," katanya.
BACA: JK Optimistis Rupiah Bisa Menguat Kembali
Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada menambahkan hasil perundingan perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang positif memberi harapan bagi perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
"Kesepakatan dagang akan berimbas pada membaiknya perekonomian global, termasuk Indonesia, investor akan melirik Indonesia karena memiliki fundamental yang baik," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini, 11 Januari 2019, tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.076 dibanding sebelumnya, 10 Januari 2019 di posisi Rp14.093 per dolar AS.